salam-ukhwah
wahai nyamuk yang bertopengkan manusia jangan kamu suka isap darah manusia seagama kamu.....nyamuk nie x kira sesiapa pun dia mau isap darah asalkan ianya dapat memberikan manafaat buat dirinya sendiri......nyamuk nie memang dah besar giler pangkat n kuasa kenapa mau menyusahkan lagi manusia yang kerdil pangkat n kuasa....nyamuk nie berasa dirinya tergugat dengan akal yang bijak dimiliki oleh golongan kerdil nie....beginilah nyamuk yang bertopengkan manusia yang tidak pernah puas dengan apa di miliki sehingga akhir hayat...ingatlah kamu nyamuk yang bertopengkan manusia nie apabila kamu mati pangkat n kuasa kamu x ditanam sekali dengan kamu.....
Diriwayatkan oleh Ibnu Umar RA : “Aku datang menemui Nabi SAW, bersama sepuluh orang, lalu salah seorang Anshar bertanya : Siapakah orang yang paling cerdas dan paling mulia wahai Rasulullah? Nabi SAW menjawab : Orang yang paling banyak mengingat kematian dan paling siap menghadapinya, mereka itulah orang-orang yang cerdas, mereka pergi dengan membawa kemuliaan dunia dan kehormatan akhirat.” (HR Ibnu Majah).
Seluruh kurnia dan amanah Allah SWT di dunia ini, baik berupa harta kekayaan, pangkat dan jabatan, maupun kemuliaan hidup di dunia, hanyalah episode dan peranan yang dimainkan manusia untuk mempersiapkan dirinya untuk kehidupan yang sesungguhnya. Kerana itulah, semakin sering seseorang mengingat kematian, maka akan semakin mudah baginya untuk membersihkan penyakit hati.
Firman Allah:
“Kepunyaan-Nyalah kerajaan langit dan bumi, dia menghidupkan dan mematikan, dan dia Maha Kuasa atas segala sesuatu.” (Al Hadidi: 2)
“Dan dialah yang menghidupkan dan mematikan, dan dialah yang (mengatur) pertukaran malam dan siang. Maka apakah kamu tidak memahaminya?” (Al-Mukminun: 80).
Rasulullah saw bersabda: “Orang mukmin ketika datang kematiannya –ia didatangi al basyir (pembawa kabar gembira) dari Allah, maka tidak ada yang paling menyenangkan bagi orang mukmin ini dibandingkan berjumpa dengan Allah. Maka Allah akan senang menemuinya. Sesungguhnya orang fajir (pecandu dosa) atau orang kafir jika menghadapai kematian, akan datang padanya keburukan yang pernah diperbuatnya, atau menemui keburukan-keburukan lain. Sehingga ia enggan berjumpa dengan Allah, dan Allah enggan menemuinya.
Hasil Nukilan
Pulau Pinang 5 Julai 2011
bersamaan 3 Syaaban 1432 Hijrah